Senin, April 04, 2016

PHONOLOGY

Edit Posted by with No comments
  A. Definisi Phonetics
         Menurut Abdul Chaer (2003:102), secara etimologi istilah “fonologi” ini dibentuk dari kata “fon” yang bermakna “bunyi” dan “logi”  yang berarti “ilmu”. Jadi, secara sederhana dapat dikatakan bahwa fonologi merupakan ilmu yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa pada umumnya. Objek kajiannya adalah “fon” atau bunyi bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
        Fonologi ini dulu di Amerika lebih dikenal dengan  sebutan phonemics tetapi belakangan mereka sering menggunakan istilah phonology (J.W.M. Verhaar: 1984:36).
         Tim penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud, 1988:244), fonologi dimaknai sebagai  ilmu tentang bunyi bahasa, terutama yang mencakup sejarah dan teori perubahan bunyi   Sejalan dengan pandangan sebelumnya,  Verhaar (1984:36) mengatakan bahwa fonologi  merupakan bidang khusus dalam linguistik yang mengamati bunyi-bunyi suatu bahasa tertentu sesuai dengan  fungsinya untuk membedakan makna leksikal dalam suatu bahasa.        
  •  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, leksikal artinya bersangkutan dengan kata (Depdikbud, 1988:510). Jadi bunyi bahasa yang dimaksud oleh Verhaar di sini adalah bunyi-bunyi bahasa yang berfungsi membedakan makna kata. Referensi: content://com.sec.android.app.sbrowser/readinglist/0402211959686.mhtml
( lalu bagaimana dengan Phonetics ?? apakah perbedaan Phonology dan Phonetics ?? )

PERBEDAAN ILMU PHONOLOGY DAN PHONETIC

Phonology 
Menurut definisinya phonology merupakan ilmu tentang suatu sistem dalam sebuah bahasa.  Ilmu ini adalah salah satu dari cabang linguistik yang berhubungan dengan cara mengucapkan suatu bahasa. Phonology juga membahas sejarah sebuah bahasa. Bagaimana bahasa tersebut bisa muncul dan menghilang. Dalam mengkaji sebuah bahasa pastinya Anda akan berhadapan dengan ilmu yang satu ini karena ilmu phonology mengkaji mekanisme suatu bahasa secara jelas.

Phonetics 
Phonetic adalah ilmu yang membahas bagaimana suatu suara bisa terbentuk menggunakan beberapa bagian tubuh yaitu bibir, gigi, lidah, faring dan paru-paru. Ilmu ini hanya membahas mengenai hubungan antar bagian tubuh yang menghasilkan suara. Untuk pembentukan sebuah bahasa, produksi hingga persepsi suara akan dipelajari di ilmu yang satu ini. Di dalam mempelajari ilmu phonetic, Anda akan mengenal 3 jenis phonetic di antaranya articulatory phonetic yaitu ilmu yang mempelajari jalannya suara terbentuk, auditory phonetic yaitu ilmu yang mempelajari suatu bahasa diterima oleh pendengar dan acoustic phonetics.
Referensi : content://com.sec.android.app.sbrowser/readinglist/0402205350106.mhtml

Key Difference: Phonology is the study of how sounds are organized in individual languages. On the other hand, Phonetics is the study of actual process of sound making (kunci pembedanya : Fonologi adalah studi tentang bagaimana suara yang diUcapkan dalam bahasa masing-masing . Di sisi lain , Fonetik adalah ilmu yang mempelajari proses sebenarnya pembuatan suara . )
            
Oleh karena itu fonologi dipandangnya  sebagai satu cabang ilmu yang menyelidiki tentang “perbedaan minimal / minimal differences / pasangan minimal”  antara ujaran-ujaran. Selanjutnya  Verhaar ( 1984:36) menjelaskan pula bahwa, “Pasangan minimal adalah seperangkat kata yang sama, kecuali dalam satu bunyi”. Bunyi yang berfungsi membedakan makna ini disebut “fonem” dan bunyi yang tidak berfungsi sebagai pembeda makna dinamai “fon”.

Untuk membuktikan apakah sebuah bunyi bahasa tergolong fonem atau fon, terlebih dahulu harus dicari pasangan minimalnya.
Contoh Pasangan Minimal :
1. lupa dan rupa
Artinya, /l/ dan /r/ merupakan fonem-fonem yang berbeda. Kalau kita cermati kedua kata tersebut, ternyata yang berbeda hanyalah bunyi /l/ dalam kata “lupa” dengan bunyi /r/ dalam kata “rupa”. Dengan begitu,  /l/ dan /r/ di dalam bahasa Indonesia dipandang sebagai fonem, yaitu lambang bunyi yang berfungsi sebagai pembeda makna.
2. fonemik dan fonetik 
Artinya, /m/ dan /t/ merupakan fonem-fonem yang berbeda. Kalau kita cermati kedua kata tersebut, ternyata yang berbeda hanyalah bunyi /m/ dalam kata “fonemik "
bunyi /t/ dalam kata “fonetik ". Dengan begitu,  /m/ dan /t/ di dalam bahasa Indonesia dipandang sebagai fonem, yaitu lambang bunyi yang berfungsi sebagai pembeda makna.
3. putra dan putri
Artinya, /a/ dan /i/ merupakan fonem-fonem yang berbeda. Kalau kita cermati kedua kata tersebut, ternyata yang berbeda hanyalah bunyi /a/ dalam kata “putra" bunyi /i/ dalam kata “putri". Dengan begitu,  /a/ dan /i/ di dalam bahasa Indonesia dipandang sebagai fonem, yaitu lambang bunyi yang berfungsi sebagai pembeda makna.

0 komentar:

Posting Komentar